Pemkab Muba Salurkan Bantuan Secara Simbolis Santunan Kematian:
HM Toha Bupati Muba : Komitmen Pengentasan Kemiskinan bagi warga Muba
SEKAYU, MUBA – Pada bulan penuh berkah ini, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melalui Dinas Sosial meluncurkan program bantuan yang bertujuan menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penyaluran Bantuan Tunai untuk Masyarakat Miskin (Bantu Umak) dan sekaligus hari ini menyerahkan secara simbolis Santunan Asuransi Kematian pada Rabu (26/03/2024) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Sekayu.
Program ini menunjukkan komitmen Pemkab Muba untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan, terutama bagi keluarga yang kehilangan anggota keluarganya. Tahun ini, sebanyak 34.887 jiwa terdaftar dalam asuransi kematian, yang memastikan mereka yang ditinggalkan mendapat perhatian yang semestinya.
Santunan kematian diberikan kepada ahli waris almarhumah Pauzia, Susila Erni dari Desa Ulak Paceh, dan almarhumah Karsih, Karyono dari Desa Sungai Batang, masing-masing menerima Rp 3.000.000 sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap keluarga berduka.
Kepala Dinas Sosial Muba, Ardiansyah, SE., MM., PhD, CMA, melaporkan bahwa Program Bantu Umak telah terbukti menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Muba. Dari 4,74% di tahun 2022, angka kemiskinan ekstrem berhasil turun menjadi 0,68% di tahun 2023 dan 0,47% pada tahun 2024.
"Dalam dua tahun, kami mampu menurunkan kemiskinan ekstrem sebesar 4,27%. Pencapaian ini biasanya memerlukan waktu hingga 10 tahun," ujarnya.Tingkat kemiskinan makro juga menurun, dari 15,19% pada tahun 2022 menjadi 14,90% di tahun 2023, menunjukkan efektivitas langkah Pemkab Muba dalam pengentasan kemiskinan.
Untuk tahun 2025, Program Bantu Umak mencakup 8.949 KK, terdiri dari 4.932 KK dari Data P3KE Desil 1, dan 4.017 KK dari Data P3KE Desil 2 (miskin), dengan total anggota keluarga yang tercover mencapai 30.964 jiwa. Bantuan akan disalurkan dari Maret hingga Desember 2025, dengan nominal Rp 325.000 per KK melalui rekening bank.
Bupati Muba, H. M. Toha, meminta Camat, Lurah, dan Kepala Desa untuk mengawasi pemanfaatan bantuan agar digunakan untuk kebutuhan pokok saja. "Kami ingin program ini benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran. Mari kita pastikan Muba semakin maju dan kemiskinan ekstrem dapat ditekan hingga 0%," tegas Bupati.
Bupati juga berharap bantuan ini dapat mengurangi beban masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri. Keberhasilan Program Bantu Umak tidak terlepas dari sinergi berbagai pihak, termasuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Pemkab Muba berkomitmen menjadikan program ini bagian penting dari strategi menuju Musi Banyuasin yang lebih sejahtera dan bebas dari kemiskinan ekstrem.